back to top
spot_img
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.

Pucuk Keheningan Buya Syafi’i 

Date:

Penulis: Okik

pikiranrakyat.org | Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafi’i adalah seorang ulama dan cendekiawan Indonesia. Ia pernah menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace dan pendiri Maarif Institute. Meninggal pada 27 Mei 2022.

Beliau kelahiran, 31 Mei 1935, Kecamatan Sumpur Kudus Sijunjung Sumatera Barat dan anak dari Ma’rifah Rauf Datuk Rajo Malayu, Fathiyah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama, Mohammad Hafiz.

Almarhum tamatan Ohio University (1980) serta Universitas Negeri Yogyakarta (1968), dan Teruit oleh: Amien Rais, Nurcholish Madjid, Fazlur Rahman.

Setelah lulus muallimin pada usia 21 tahun, ia diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirim ke Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengajar di sekolah Muhammadiyah.

Ahmad Syafii Maarif merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 1998-2005. Pembahasan ini menurut peneliti menarik untuk dikaji karena pada masa kepemimpinannya ia menerapkan berbagai kebijakan yang menjadikan Muhammadiyah sebagai rumah intelektual bagi kader-kadernya.

Keteladanan penting Syafi’I Ma’arif terutama adalah usahanya dalam menjaga posisi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kultural murni yang berdikari dan terbebas dari ancaman menjadi tunggangan politik praktis.

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Persyarikatan Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330. Kata “Muhammadiyah” secara bahasa berarti “pengikut Nabi Muhammad”.

Untuk diketahui KH. Ahmad Dahlan adalah seorang yang telah di lahir pada tahun 1285 H/1868 M, dahulunya KH. Ahmad Dahlan diberi nama Muhammad Darwis. KH. Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh ulama yang merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Muhamadiyah di Kauman, Yogyakarta sebagai tanggapan terhadap berbagai saran dari sahabat dan murud-muridnya untuk mendirikan sebuah lembaga yang bersifat permanen.

Kondisi yang demikian itu telah menginspirasi K.H. Faqih Usman untuk menulis sebuah matan pengajian yang diberi judul: apakah Muhammadiyah itu? Matan yang mengulas tentang jati diri Muhammadiyah itu disampaikan K.H. Faqih Usman pada Pelatihan Kader di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1961.(okik)

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Penutupan Halbil Relawan SPD Jadi Momentum Penguatan Komitmen untuk Terus Bergerak Nyata

Depok | Pikiranrakyat.org - Ajang silaturahmi sekaligus penutupan Halal...

Pembangunan Pagar PDAM Kahuripan Diduga Menyimpang, Pelaksana Kabur Saat Dikonfirmasi

Bogor | Pikiranrakyat.org - Proyek pembangunan pagar tanah di...

Wali Kota Depok Diminta Tegas! Warga Geram, Tak Mau Kotanya Jadi Arena Konflik Debt Collector dan Ormas

DEPOK | Pikiranrakyat.org – Keributan antar debt collector dan...

DPD IKM Depok Jalin Komunikasi Strategis dengan Pimpinan DPRD

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Dalam mempererat silaturahmi dan membangun...