Jakarta | pikiranrakyat.org – Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat telah lama menjadi simbol penting kekuasaan dan kehormatan bagi Indonesia. Namun, baru-baru ini, kompleks tersebut menghadapi masalah yang tak kalah besar: sistem kelistrikan yang usianya telah mencapai 63 tahun. Setelah sekian lama terabaikan, akhirnya sistem kelistrikan ini mendapatkan perhatian serius dan mengalami revitalisasi, Selas (1/8/2023).
Pentingnya Revitalisasi Sistem Kelistrikan Istana
Permasalahan kelistrikan di Istana Kepresidenan bukanlah hal yang sepele. Istana bukan hanya tempat tinggal dan bekerja bagi pejabat negara, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting negara dan koleksi seni berharga yang tak ternilai. Oleh karena itu, ketika sistem kelistrikannya tidak berfungsi dengan baik, hal ini menimbulkan risiko besar bagi keamanan dan kelestarian benda-benda bersejarah dan berharga di dalamnya. Selain itu, reputasi Indonesia di mata dunia internasional juga terkait erat dengan keadaan dan pemeliharaan Istana Kepresidenan yang merupakan salah satu simbol negara.
Upaya Revitalisasi dan Penghargaan kepada PLN dan BUMN
Mensesneg Pratikno secara resmi meresmikan revitalisasi sistem kelistrikan di kompleks Istana Kepresidenan. Dalam acara peresmian tersebut, Pratikno menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam proyek ini. Proses revitalisasi dilakukan dengan memperbaiki dan mengganti sistem kelistrikan yang sudah usang dengan teknologi ramah lingkungan.
Manfaat Revitalisasi dan Keberlanjutan
Revitalisasi sistem kelistrikan Istana Kepresidenan bukan hanya sekadar mengganti infrastruktur yang sudah tua, tetapi juga membawa manfaat besar untuk keberlanjutan dan keamanan. Dengan menggunakan teknologi yang lebih mutakhir, sistem kelistrikan ini kini menjadi lebih aman, stabil, dan efisien. Selain itu, teknologi yang ramah lingkungan juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, menjadikan kompleks Istana lebih hijau dan hemat energi.
Prototipe untuk Ibu Kota Nusantara
Pratikno juga menyoroti pentingnya revitalisasi sistem kelistrikan di Istana Kepresidenan sebagai prototipe bagi kota-kota utama, terutama Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengalaman dan pembelajaran dari revitalisasi ini akan diaplikasikan dan diperbaiki lagi untuk infrastruktur kelistrikan utama di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memodernisasi sistem kelistrikan agar lebih handal, efisien, dan ramah lingkungan di masa depan.
Perhatian terhadap Aspek Arsitektural
Selain pentingnya perbaikan sistem kelistrikan, Pratikno juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek arsitektural dalam proses revitalisasi ini. Ia berharap pembangunan gardu listrik dan infrastruktur lainnya tidak mengganggu tampilan dan estetika Istana Merdeka sebagai simbol kebebasan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, Pratikno berharap infrastruktur kelistrikan dan fasilitas lainnya dikembangkan dengan memperhatikan keselarasan dengan lingkungan sekitar dan menjadi ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.
Mengakhiri pidato singkatnya, Pratikno menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peran serta semua pihak yang terlibat dalam revitalisasi sistem kelistrikan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan, kelestarian, dan reputasi Indonesia di mata dunia internasional, serta memberikan inspirasi bagi pengembangan infrastruktur kelistrikan di masa depan. (In)