Semarang | pikiranrakyat.org – Program Semarang Berbagi yang dikelola oleh Dinas Sosial Kota Semarang terus berlanjut sebagai upaya untuk mengatasi kemiskinan dan kemiskinan ekstreme di Kota Semarang. Kali ini, program tersebut telah dilaksanakan di RT 7 dan 8 RW 4 Kelurahan Karangayu pada Jum’at pagi (21/7/2023).
Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu, hadir dalam acara tersebut dan menyatakan bahwa program Semarang Berbagi merupakan sebuah inisiatif masyarakat untuk membantu sesama warga yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan berupa bahan kebutuhan pokok yang disumbangkan oleh masyarakat mampu kepada yang kurang mampu.
“Seri kegiatan yang telah dimulai oleh warga ini adalah bentuk kemandirian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sesama warga,” ungkap Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita.
“Mengadakan kegiatan di Kelurahan Karangayu melalui partisipasi swadaya masyarakat adalah suatu kebanggaan bagi kami,” tambah Mbak Ita.
Mbok Ita juga memberikan apresiasi atas kinerja Dinas Sosial Kota Semarang yang telah berhasil menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran serta mampu menangani ancaman inflasi.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial yang secara rutin menyelenggarakan program Jum’at Berkah Semarang Berbagi, yang mana program ini membantu warga dan juga berperan dalam menstabilkan inflasi,” ujar Mbak Ita.
Selain mengatasi masalah sosial, Mbak Ita juga menyampaikan keprihatinannya mengenai praktik pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar (mremo) demi meraih keuntungan besar saat hari raya. Dia menyoroti kekhawatiran warga yang mengalami kenaikan harga bahan pokok pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri yang lalu.
Menurut perhitungannya, kenaikan harga secara tidak wajar dapat memicu inflasi.
“Dengan adanya peningkatan kasus pedagang yang melakukan mremo dan menyebabkan kenaikan harga, ini justru dapat memicu inflasi. Program Jum’at Berkah ini dapat menjadi penyeimbang untuk hal tersebut,” tambahnya.
Mbak Ita juga mengecam fluktuasi harga bahan pokok di pasar tradisional yang sering naik dan turun. Harapannya, program Dinas Sosial ini dapat membantu menstabilkan harga-harga tersebut.
“Di pasar tradisional, harga-harga sering berfluktuasi, sehingga kehadiran program dari Dinas Sosial dapat membantu menstabilkan harga-harga tersebut,” tutupnya.
Dengan dilaksanakannya program Semarang Berbagi secara rutin dan dukungan dari masyarakat, diharapkan perjuangan melawan kemiskinan dan kemiskinan ekstreme di Kota Semarang dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh warganya. (NW)