Jakarta | pikiranrakyat.org – Pada hari libur Paskah, rentetan roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel. Menurut laporan militer Israel, terdapat 34 roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Israel, dimana 25 diantaranya berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel. “Lima roket mendarat di wilayah Israel,” tambah pernyataan militer setelah serangan itu. Belum ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut, dilansir oleh AFP pada Kamis (6/4/2023).
Serangan roket ini terjadi hanya beberapa hari setelah polisi Israel berbentrok dengan warga Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa yang menyebabkan kecaman dan peringatan keras di seluruh wilayah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa ia “menerima pembaruan terus menerus tentang situasi keamanan dan akan melakukan penilaian dengan kepala lembaga keamanan”, kata kantornya.
Pihak militer Israel melaporkan bahwa seorang pria terluka ringan oleh pecahan peluru dan seorang wanita terluka saat berlari ke tempat perlindungan. Pasukan sementara PBB di Lebanon menyerukan seluruh pihak menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut. “Situasi saat ini sangat serius,” kata pasukan yang berpatroli di wilayah perbatasan kedua negara yang secara teknis masih berperang itu. “UNIFIL mendesak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.”
Sirene peringatan terdengar di Kota Shlomi, Moshav Betzet, dan Galilea, kata tentara Israel. Militer Israel membantah bahwa mereka telah membalas serangan tersebut, sebagai tanggapan atas laporan dari Kantor Berita Nasional Lebanon bahwa Israel telah menyerang sasaran di Lebanon selatan. Menurut laporan Lebanon, artileri Israel menembakkan “beberapa peluru dari posisinya di perbatasan” menuju pinggiran dua desa setelah peluncuran “beberapa roket jenis Katyusha” ke Israel.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah diberi pengarahan tentang perincian peristiwa di perbatasan utara Israel, kata seorang juru bicara. “Menteri akan segera melakukan penilaian situasi dengan pejabat senior di lembaga pertahanan,” tambahnya. Saat memeriksa kantornya yang rusak di Shlomi, Shlomi Naaman yang berusia 46 tahun mengatakan: “Saya mendengar sirene, saya mendengar ledakan, saya berada di rumah saya, itu sangat menakutkan.” “Saya mendengar dari orang lain bahwa kantor saya (telah) mengalami kerusakan akibat roket — Katyusha — dan saya datang ke sini dan saya melihat semua kerusakannya,” tambahnya.(Rz)