Tangerang | pikiranrakyat.org – Seorang siswi yang berusia 19 tahun di Tangerang Selatan mengalami trauma setelah hamil akibat hubungan dengan seorang guru di sekolah menengah kejuruan (SMK). Korban ini sering menangis di malam hari, jelas S (39), paman korban, saat diwawancarai di rumahnya pada Jumat (9/6/2023).
Pada awalnya, korban tidak berani mengungkapkan kehamilannya kepada keluarga. Namun, keluarga mulai mencurigai ada perubahan fisik pada korban.
Akhirnya, korban mengakui bahwa ia sedang hamil enam bulan dan menceritakan pengalaman yang dialaminya kepada kakak perempuannya.
“Dari awalnya dia (korban) enggan membuka diri. Keluarga mencurigai perutnya semakin membesar. Dia juga malas-malasan pergi sekolah. Akhirnya, kakak perempuannya menanyakan hal tersebut, dan korban mengakui kehamilannya dengan sangat emosional,” ujar S.
S juga mengungkapkan bahwa korban sempat meminta tanggung jawab dari guru SMK tersebut. Namun, malah diberi uang sebesar Rp 3 juta untuk menggugurkan kandungannya.
“Korban pernah mengunjungi rumah pelaku, didampingi oleh sepupunya, dan meminta pertanggungjawaban darinya. Namun, pelaku memberikan uang sebesar Rp 3 juta kepada korban dengan permintaan untuk menggugurkan kandungannya,” ungkap S.
“Saat saya mengetahui hal tersebut, saya juga merasa sangat emosional,” tambahnya.
S menjelaskan bahwa korban menolak untuk menggugurkan kandungannya. Oleh karena itu, korban dan keluarganya melaporkan guru tersebut ke Polres Tangsel.
“Korban menolak untuk melakukan pengguguran. Jika saya mengetahui tentang tawaran uang tersebut sejak awal, saya tidak akan pergi ke rumah pelaku. Lebih baik saya melaporinya,” ucapnya.(Rz)