Lombok Timur | pikiranrakyat.org – Kegiatan sosialisasi proyek Sistem penyediaan air minum (SPAM) pantai selatan Lombok Timur, yang berlangsung di kantor Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik berujung penolakan, Senin (4/12/2023).
Sementara kegiatan sosialisasi yang dihadiri dari pihak Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tidak bisa berjalan dengan baik. Karena adanya penolakan dari ratusan warga yang sengaja datang dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Begitu juga warga yang melakukan penolakan dari empat kecamatan yakni Masbagik, Sakra Timur, Sakra dan Sukamulia tersebut ada yang membawa parang. Bahkan terlihat dengan jelas diacungkan dalam aksi penolakan tersebut, sambil berteriak keras menolak proyek SPAM tersebut.
Sementara itu warga yang pro dan kontra terhadap proyek SPAM tersebut nyaris terlibat bentrok, sehingga aparat keamanan dari TNI dan Polri cepat sigap untuk melerai agar tidak terjadi bentrok fisik diantara kedua belah pihak.
Kepala Desa Lendang Nangka Utara, Muhammad Tahir, mengatakan bahwa pihak Pemkab melaui Dinas PUPR Lotim bersama pihak terkait, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya terhadap pemanfaatan air tersebut. Akan tetapi masyarakat yang hadir sontak sampaikan penolakan.
“Belum sempat pihak PUPR bersama pihak terkait lainnya memberikan penjelasan terhadap pemanfaatan sumber air tersebut, tapi sontak masyarakat langsung lakukan penolakan” ucap singkatnnya.
Camat Masbagik, Agus Sopandi membenarkan adanya aksi protes warga dari empat kecamatan di Lotim yang menolak proyek SPAM pantai selatan yang sedang berjalan. Karena warga tidak inginkan aliran Tibu krodet masuk dalam proyek Spam tersebut.
“Memang ada protes dari warga saat kegiatan sosialisasi berlangsung di Desa Lendang Nangka Utara,” tegas Camat Masbagik.
Menurutnya pihaknya memberikan penjelasan kepada masyarakat yang melakukan protes itu kalau proyek ini dihajatkan untuk kepentingan masyarakat sehingga tidak ada yang dirugikan.
Namun masyarakat tetap melakukan protes dan menolak kalau dampaknya akan merugikan masyarakat terutama yang menerima manfaat dari aliran Tibu Krodet tersebut.
“Tujuan pemerintah sangat baik makanya itulah yang kita berikan sosialisasi kepada masyarakat agar proyek ini bisa berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan bersama,” tandasnya. (GL)