Laporan: Ragil
Pemalang | pikiranrakyat.org – Banyak jalan menuju Roma, istilah itu mungkin sama dengan Tak ada akar, rotanpun jadi. Begitu sebuah gambaran seorang lelaki tua, bernama Suhardi (54 th), warga Karang Jati, Kabupaten Blora Jawa Tengah. Dengan hanya menggunakan sepeda butut, menempuh perjalanan jarak ratusan kilometer dari rumahnya di Blora dengan tujuan Ibu Kota Jakarta, Bersilaturahmi ke saudarnya yang merantau di Jakarta.
Berbekal tekad membara Suhardi yang kesehariannya bekerja sebagai tukang pijat ini, berangkat dari rumahnya kemarin hari Jum’at usai subuh, mengayun sepeda tua nya, yang setia menamani kemanapun dia pergi.
Jalur yang tempuh dari Blora, Jepara, Kudus, Demak, Semarang, hingga sampai di Kota Pemalang jam 02 .00 WIB tadi pagi, istrahat di Terminal Induk dekat jalur Pantura.
Menurut keterangan mantan konduktur bis antar Kota antar Provinsi ini, dirinya sudah lama pergi ke tempat yang jarak nya jauh dengan bersepeda, di samping karena alasan faktor ekonomi, juga menyehatkan badan alasannya.
Dengan bermodal sedikit uang, serta banyak kenalan di Kota-kota yang dilaluinya, dia juga menawarkan jasa sebagai tukang pijat, saat istirahat di terminal.
Dirinya tidak merasa kwatir menempuh perjalanan jauh dengan bersepeda, begitu juga keluarga nya sudah tahu kebiasaanya naik sepeda jarak jauh, mungkin nanti malam mas biar tidak panas, saya akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta,” ujar Suhardi seraya menyeruput kopi hitamnya. Ada satu pelajaran hidup yang kita tuai dari seorang lelaki tua bernama Suhardi. Di usia nya yang tidak muda lagi, hanya bermodal sedikit bekal, dia menaiki sepeda butut yang tidak layak, mengayuh ratusan kilometer dari Blora ke Jakarta . ( Ragil 74 )
, warga Karang Jati, Kabupaten Blora Jawa Tengah. Dengan hanya menggunakan sepeda butut, menempuh perjalanan jarak ratusan kilometer dari rumahnya di Blora dengan tujuan Ibu Kota Jakarta, Bersilaturahmi ke saudarnya yang merantau di Jakarta.){kind=link}