Jakarta | pikiranrakyat.org – Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air, berbicara dengan nada tinggi saat memanggil Karel Phil Erari, tokoh gereja di Papua, terkait penculikan pilot Philip Marten, yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Papua Merdeka Gerakan (TPNPB-OPM). Dalam rekaman kedua percakapan telepon kedua tokoh yang diperoleh Tempo, Phil adalah seorang pendeta yang menjadi penghubung antara Susi dan OPM.
Pembicaraan berawal dari tuntutan OPM agar pemerintah Indonesia menarik semua pasukan non-organik dari Papua. Phil bahkan menyatakan akan melibatkan pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di pedalaman Papua untuk membebaskan Philip agar persoalan tidak berlarut-larut dan pasukan TNI bisa ditarik.
Namun, kata Susi, pasukan TNI ditempatkan di Papua untuk menunggu perintah mengevakuasi warga sipil, bukan menyerang KKB. โJadi, tim Kopasus disana bukan untuk menyerang KKB, tapi mengevakuasi mereka jika tim Cartenz sudah berunding. Tapi kenapa mereka (KKB) menembaki pasukan yang akan mengungsi? Saya marah Pak Phil !” ujar Susi dalam rekaman pada Jumat, 5 Mei 2023.
Susi mengaku sudah merintis bisnis penerbangan di Papua selama 20 tahun. Selain itu, ia juga sering membantu masyarakat Papua, memberikan pengobatan dan mendidik anak-anak di Papua. Ia bahkan meminta agar pesan tersebut disampaikan kepada Bishop, rekan Phil di Papua.
“Bukan untuk menyerang KKB. Jadi Tim Kopasus itu bukan untuk menyerang KKB, untuk mengevakuasi kalau Tim Cartenz sudah jadi negosiasi. Tapi kenapa mereka (KKB) tembakin pasukan yang mau evakuasi?. Saya marah Pak Phil!”, ucap Susi dengan nada tinggi dalam rekaman tersebut, Jum’at, 5/5/2023.
Susi menyebut pernah bertemu dengan Daniel Kogoya, ayah dari Egianus Kogoya, yang memimpin OPM dan menculik pilot Susi Air. Menurut Susi, Daniel yang merupakan mantan pimpinan OPM ini adalah orang yang baik. Namun, Susi tidak habis pikir mengapa anaknya sekarang bersikap begitu kejam terhadapnya.
“Kalau Pak Bishop tanya, saya mau apa?’ Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri! Saya marah!”, terang Susi dengan nada tinggi.
Susi pun menyayangkan aksi OPM yang menembak dan membunuh pasukan TNI. Toh, tuntutan mediasi damai datang dari pihak OPM. Dia menyatakan, terbunuhnya beberapa pasukan TNI akan mempersulit perundingan damai di Papua.
“(Egianus) kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan membawa orang-orang Papua ke mana saja diperlukan. Apa dosa saya? Apa salah saya?. Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang tidak mau ngapa-ngapain”, tandas Susi sambil menangis.
“Bagaimana minta TNI ditarik, sementara mereka dibantai? Kan tidak mungkin. Pendeta Phil atau Pak Bishop, ga mungkin toh?. Ingin komunikasi, ingin negosiasi, dua hari kemudian mereka bantai TNI, bagaimana? Saya tidak habis pikir”, imbuh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu.ย (Arf)