Semarang | pikiranrakyat.org – Seorang pelaku pembunuhan sadis atas seorang driver taksi online berhasil ditangkap di Semarang, Jawa Tengah. Pelaku yang diketahui bernama Baghastian Wahyu Kisara (27) merupakan warga Karanganyar dan telah mengakui bahwa niatnya sejak awal adalah merampok.
Peristiwa mengerikan ini terjadi pada hari Senin (24/7) dini hari kemarin ketika korban, Fauzy Aribammar (28), menerima pesanan taksi dari Baghastian. Tanpa disangka, di tengah perjalanan, Baghastian mengancam korban dengan sebilah pisau yang telah dipersiapkannya. Namun, Fauzy tidak tinggal diam, dia berusaha untuk melawan.
Dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Baghastian dengan tenang menjelaskan kronologi kejadian tersebut. “Saya dari belakang sambil duduk terus saya nusuk acak dari belakang,” ungkapnya. Meskipun korban mencoba untuk bertahan, namun sayangnya dia tidak berhasil mengalahkan pelaku yang telah bersenjatakan pisau.
Menurut keterangan Baghastian, dia merasa terpaksa melakukan aksinya karena menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya telah dipenjara karena terlibat kasus pencurian dengan modus ganjal mesin ATM. “Saya butuh uang, tulang punggung keluarga. Ayah saya dipenjara, karena ganjel ATM. Dipenjara di Jogja. Adik tidak minta biaya, cuma ibu minta tolong saya untuk biayain, kalau bisa buat tambah-tambah biaya kuliah,” jelas Baghastian saat dihadirkan di hadapan media.
Baghastian Wahyu Kisara juga mengakui bahwa dia memiliki rencana untuk merampok secara acak, dengan target kali ini adalah seorang driver taksi online. Dia bahkan berencana untuk menjual mobil korban secara online dengan harapan mendapatkan sekitar Rp 15-20 juta melalui marketplace Facebook.
Kepolisian telah mengamankan Baghastian setelah melakukan penyelidikan intensif dan cepat atas kasus pembunuhan tersebut. Kini, Baghastian akan dihadapkan pada proses hukum sesuai dengan perbuatannya yang mengerikan.
Peristiwa ini memberikan peringatan bagi para pengemudi taksi online dan masyarakat pada umumnya untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap penumpang yang mencurigakan. Sebagai masyarakat, kita harus saling berempati dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terhindar dari kejahatan. Semoga peristiwa ini juga menjadi pembelajaran bagi para pelaku kejahatan bahwa tindakan sadis mereka tidak akan luput dari jeratan hukum yang berlaku. (In)